Kamis, 01 Juni 2017

SEJARAH PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

SILUET WAJAH





LAPORAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN LAYANAN INFORMASI (STUDI KASUS DI MTs DARUS SALAM JETAK WEDUNG DEMAK)



LAPORAN EVALUASI
PROGRAM BIMBINGAN LAYANAN INFORMASI
(STUDI KASUS DI MTs DARUS SALAM JETAK WEDUNG DEMAK)

Laporan

Disusun Guna Memenuhi Tugas UAS :
Mata Kuliah : Evaluasi Program BKI
Dosen Pengampu : Anila Umriana, M. Pd.


Disusun Oleh :
FUADAH
1401016035

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka peluang bagi manusia terutama siswa dan mahasiswa mancapai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kondisi global telah mendorong manusia untuk terus berfikir, dan meningkatkan kemampuan. Untuk mangatasi hal tersebut perlu disiapkan sumber daya manusia yang bermutu. Manusia atau sumber daya manusia yang bermutu adalah manusia yang sehat jasmani dan rohani, bermoral, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara professional, serta dinamis dan kreatif (Syamsu Yusuf, BK 2008). Hal ini sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional.
Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan sumber daya manusia yang bermutu adalah dengan pendidikan yang bermutu pula. Kemudian untukmencapai pendidikan yang bermutu tidak cukup dilakukan hanya melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus didukung oleh peningkatan profesionalisasi dan system managemen tenaga kependidikan serta pengemabangan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi tercapainya cita-cita.
Kemampuan seperti yang sudah disebut diatas merupakan tidak hanya mnenyangkut aspek akademis, tetapi juga menyangkut aspek perkembangan pribadi, social, kematangan intelektual, dan system nilai. Oleh karena itu bahwa pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang seimbang, tidak hanya mampu mengantar peserta didik pada pencapaian standart kemampuan akademis, tetapi juga mampu membuat perkembangan diri sehat dan prodoktif. Para peserta didik adalah orang-orang yang sedang mengalami proses perkembangan yang memiliki karakteristik, kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Pencapaian standart kemampuan akademis dan tugas-tugas perkembngan peserta didik, memerlukankerjasama yang harmonis antara pengelola atau menejemen pendidikan, pengajaran, dan bimbingan, sebab ketiganya merupakan bidang-bidang utama dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Kemudian sebagai bentuk realisasi dari program bimbingan dalam suatu lembaga pendidikan serta untuk mencapai target dalam pemberian bantuan pada peserta didik adalah dengan adanya program layanan informasi. Hal ini bertujuan agar peserta didik mendapatkan informasi yang luas mengenai pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-sosial, dan lain sebagainya. Supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka evaluator memiliki keterkaitan yang tinggi untuk melakukan penilaian  tentang program bimbingan layanan informasi di MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak.

B.     Tujuan Evaluasi
Sesuai dengan fokus penilaian yang ada di atas, maka tujuan dari penilaian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui context program bimbingan layanan informasi di MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak yang dilakukan.
2.      Untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai dalam program bimbingan layanan informasi di MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak.

C.     Sasaran Evaluasi
Adapun sasaran atau obyek evaluasi difokuskan pada keterlaksanaan bimbingan  layanan informasi di MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak yang meliputi perbandingan antara tujuan yang direncanakan dengan hasil yang dicapai.

D.    Pendekatan/Model/Fokus Evaluasi
Dalam evaluasi ini menggunakan model evaluasi Goal Attaintment. Model evaluasi Goal Attaintment  merupakan model evaluasi yang membandingkan antara tujuan yang direncanakan dengan hasil yang dicapai. Evaluasi ini disebut sebagai model evaluasi yang simple karena mengabaikan aspek perencanaan dan proses bimbingan layanan konseling.  
Alasan dari evaluator memilih  evaluasi Goal Attaintment  adalah  bahwa evaluasi model ini merupakan model evaluasi yang sederhana, mudah dipahami, serta mudah diimplementasikan.



E.     Teknik pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam evaluasi ini adalah observasi dan wawancara

F.      Teknik analisa data
Teknik analisa data dilakukan dengan teknik kualitatif digunakan untuk menganalisa data dari hasil observasi dan data hasil wawancara.








BAB II
PELAKSANAAN DAN HASIL EVALUASI

A.    Tahap Persiapan evaluasi
1.      Menetapkan aspek-aspek yang dievaluasi
Aspek-aspek yang dijadikan sasaran evaluasi adalah keseluruhan program bimbingan  layanan informasi yang dilaksanakan di sekolah tersebut yang meliputi layanan informasi diri, informasi belajar dan informasi pendidikan lanjutan.
2.      Menetapkan kriteria keberhasilan
a.       Hasil; efek dari kegiatan atau program setelah selesai dilaksanakan yaitu:
1)      Siswa dapat mengetahui informasi diri, informasi belajar dan informasi pendidikan lanjutan secara efektif dan efisien.
2)      Siswa dapat menentukan sekolah ketingkat selanjutnya dengan baik.
3)      Siswa dapat memiliki sikap dan perilaku yang baik dari sebelumnya
3.      Menetapkan alat/instrumen evaluasi
Untuk mengevaluasi dalam program bimbingan layanan informasi dilakukan dengan  teknik wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada guru BK, dan siswa yang ada di MTs Darus Salam Jetak, draf wawancara dicantumkan dilampiran.

B.     Tahap pelaksanaan evaluasi
1.      Profil singkat lembaga
Evaluasi ini MTs. Darus Salam Jetak Wedung Demak yang berlokasi di Gg III NO. 145 JETAK WEDUNG DEMAK. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang cukup berkembang dan diminati di Kecamatan Wedung. Hal ini terlihat pada jumlah siswa yang tiap tahun mengalami peningkatan secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dengan status terakreditasi B madrasah ini sudah siap bersaing dengan madrasah2 lain. Fasilitas lengkap. Ada Perpustakaan, Lab Komputer, Moving Class, Lab IPA, Musholla dan lain2. Tenaga pengajanya pun telah memiliki kompetensi profesional dan semuanya telah bergelar sarjana. Kurikulum yang dipakai saat ini adalah KTSP 2006.
Program BK di madrasah ini kurang mendapat perhatian khusus dari pihak madrasah, guru, maupun siswanya. Hal ini ditandai dengan minimnya guru BK di madrasah tersebut yang tidak sebanding dengan siswa-siswi MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak.
2.      Evaluasi dilakukan selama 2 kali atau dua hari yaitu pada tanggal 1 dan 8 Desember 2016, dilakukan setiap hari Kamis. Dengan satu orang evaluator. Langkah awal yang dilakukan evaluator ketika di lokasi adalah:
a.       Evaluator meminta persetujuan dari pihak madrasah untuk melakukan evaluasi. Setelah mendapatkan persetujuan evaluator membuat tema dan mempersiapkan evaluasi serta studi kasusnya.
b.      Berbiaca atau mencari informasi kepada guru BK tentang program bimbingan layanan informasi di MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak. Setelah mengetahui program kegiatan, kemudian evaluator menentukan fokus program yang akan dievaluasi yaitu (Program bimbingan layanan informasi).
c.       Meninjau aktivitas dari program yang akan di evaluasi.
d.      Melakukan wawancara kepada siswa dan guru BK terkait dengan program yang akan dievaluasi.
e.       Mengonsep persoalan dan masalah.

C.     Tahap analisa hasil evaluasi
1.      Temuan lapangan
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, diperoleh data-data sebagai berikut:
a.       Data observasi tentang program bimbingan layanan informasi di MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak.
b.      Data wawancara guru BK tentang bimbingan layanan informasi di MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak.
c.       Data wawancara siswa tentang bimbingan layanan informasi di MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak.
2.      Analisa data
a.       Dari observasi program bimbingan layanan informasi yang dilakukan evaluator dapat menganalisa bahwa pada kegiatan bimbingan terdapat ruang konseling yang nyaman. Tetapi guru BK terbatas.

b.      Dari data wawancara guru BK dilakukan analisa sebagai berikut:
Guru BK (Bu Sa’adah); dalam kegiatan bimbingan para siswa sangat antusias sekali, apalagi saat layanan informasi pendidikan lanjutan, mereka sangat bersemangat, terkecuali dengan siswa yang masih kelas VII dan VIII karena siswa tersebut belum memikirkan untuk pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tetapi ada juga layanan informasi yang lain seperti layanan informasi diri dan layanan informasi belajar, layanan informasi tersebut berlaku untuk semua siswa. Yang disayangkan dalam program BK di madrasah ini yaitu guru BK yang minim dan tidak sebanding dengan siswa-siswi yang banyak.
c.       Dari data wawancara yang ditujukan kepada siswa dilakukan analisi sebagai berikut:
Siswa kelas IX (Sahrul); Sahrul adalah siswa kelas IX yang sudah melakukan bimbingan. Dari program bimbingan layanan informasi yang ada di MTs Darus Salam Sahrul merasa senang karena ada bimbingan tersebut. Karena dengan adanya bimbingan layanan informasi tersebut, ia dapat mengetahui sekolahan mana yang akan ia tuju atau pilih setelah lulus dari madrasah ini. Walaupun kadang bimbingan tidak efektif dan efisien tetapi bimbingan tersebut sangat membantu bagi dirinya.
3.      Hambatan-hambatan pelaksanaan program
Berdasarkan temuan di lapangan, evaluator mengalami beberapa hambatan / kendala dalam mengevaluasi program bimbingan layanan informasi tersebut, yaitu misalnya;
a.       Waktu yang disediakan untuk melakukan evaluasi sangat kurang.
b.      Evaluator tidak bisa melakukan observasi lebih dalam, karena kegiatan yang dilakukan membutuhkan waktu yang sangat lama.
c.       Alokasi dana





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan model evaluasi Goal Attaintment yang memfokuskan pada pembandingan  antara tujuan yang direncanakan dengan hasil yang dicapai, maka dapat ditarik kesimpulan:
1.      Evaluator mendapatkan pengetahuan dari pengalaman para siswa mengenai program bimbingan layanan informasi di MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak.
2.      Dengan adanya program bimbingan layanan informasi, siswa dapat mengetahui informasi diri, informasi belajar dan informasi pendidikan lanjutan.
B.     Keputusan
Berdasarkan temuan dan hasil analisa maka dapat diambil keputusan bahwa:
1.      Pelaksanaan program bimbingan layanan informasi MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak sangat dibutuhkan siswa dan mendapatkan sambutan yang baik dari siswa sehingga perlu dilanjutkan.
2.      Pelaksanaan program bimbingan layanan informasi dinilai kurang efektif dan efisien karena minimnya guru BK di madrasah tersebut, maka perlu dikaji ulang dan perbaikan.
C.     Hambatan evaluasi dan Saran-saran
Hambatan yang dialami selama proses evaluasi adalah:
1.      Evaluator sulit untuk membuat  prioritas atau penyederhanaan informasi untuk memegang keputusan dan kenyataan yang praktis.
2.      Evaluator tidak bisa mengikuti proses observasi secara menyeluruh. Dikarenakan waktu kegiatan yang dilakukan memerlukan waktu yang lama.
Saran-saran dan rekomendasi
1.      Kepada pihak madrasah; hendaknya memberikan perbaikan terhadap program layanan informasi dan guru BK ditambah supaya program bimbingan layanan informasi menajdi lebih baik.
2.      Kepada siswa; siwa hendaknya mampu mengikuti semua program yang di tetapkan di MTs Darus Salam Jetak Wedung Demak, agar proses bimbingan dapat berjalan dengan baik.
3.      Kepada konselor; hendaknya memberikan informasi kepada siswa lebih jelas, detail dan baru.


LAMPIRAN

Daftar wawancara dengan guru BK (Bu Sa’adah) :
1.      Dalam madrasah ini, layanan yang digunakan BK itu apa saja ?
2.      Menurut Ibu, dalam suatu sekolah perlu atau tidak diadakan program BK ? khususnya program bimbingan layanan informasi !
3.      Ada berapa guru BK dalam madrasah ini ?
4.      Selain guru BK, apakah ada pihak lain dari madrasah ini yang berperan dalam pelaksanaan program bimbingan layanan informasi ? seperti apa contohnya ?
5.      Sejauh apakah guru mata pelajaran berperan dalam program BK ?
6.      Apa sajakah kegiatan-kegiatan dari BK di madrasah ini ?
7.      Menurut Ibu, pelayanan BK di sekolah ini sudah sejauh mana, khususnya di program bimbingan layanan informasi ?
8.      Apa saja hambatan-hambatan yang terjadi saat program bimbingan layanan informasi dilaksanakan ?
9.      Menurut Ibu, apakah program bimbingan layanan informasi penting bagi siswa di madrasah ini ?
10.  Dalam program bimbingan layanan informasi, informasi seperti apa yang diberikan kepada siswa ?

Daftar wawancara dengan siswa (Sahrul, kelas IX) :
1.      Menurut Anda apakah layanan BK di madrasah ini sudah memadai ?
2.      Apa saja kegiatan yang dilaksanakan BK yang pernah Anda ikuti ?
3.      Pentingkah program bimbingan layanan informasi bagi siswa-siswi ?
4.      Apa yang Anda rasakan setelah melakukan bimbingan dengan Guru BK ?