MENINGKATKAN AMAL SHALIH
ibadah
ialah kebutuhan, ibadah ialah keharusan. oleh karena itu, meningkatkan amal
shalih merupakan investasi yang utama jika ibadah merupakan patokan hidup kita
sebagai umat islam.
para
hadirin yang dimuliakan Allah,
semua
orang didunia ini akan mendambakan kehidupan yang tentram, aman dan damai.
mereka berharap bisa hidup berdampingan dengan nyaman. kehidupan seperti itu
bisa diwujudkan jika masing-masing kita memelihara amal shalih dan menjauhi
perbuatan munkar. sebab perbuatan munkar hanya akan menimbulkan keresahan di
tengah-tengah masyarakat. orang-orang yang berbuat keji dan munkar tidak akan
diterima di tengah-tengah lingkungannya. atau, paling tidak ia menjadi tidak
disenangi. sebaliknya orang yang selalu berbuat baik atau beramal shalih akan
disenangi karena memang bergaul dengan orang semacam ini sangatlah
menyenangkan.
sebagai
seorang muslim tidak sepatutnya kita menampakan perilaku buruk ditengah
masyarakat. namun, hendaknya tekun beramal shalih dan senantiasa amalan itu
semakin hari semakin kita tingkatkan. untuk dapat mewujudkan perilaku amal
shalih, maka hendaknya kita tegakan amar makruf nahi munkar. artinya, kita
berusaha mengajak orang lain kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran.
para
hadirin rahimakumullah,
rosulullah
SAW bersabda : “hendaklah kalian mengajak orang pada kebaikan, sekalipun kalian
belum mampu melaksanakannya, dan cegahlah orang yang berbuat keburukan,
sekalipun kalian belum mampu menghentikannya.”
sedangkan
dalam Al-Qur’an suran at-Taubah ayat 71, Allah berfirman :
Artinya
: “dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar..... (QS. At-Taubah : 71)
para
hadirin yang dimuliakan Allah,
sesungguhnya
jika seorang yang beriman hidup di tengah masyarakat, maka ia akan selalu
menciptakan kesejukan. bahkan terhadap sesama muslim akan menjadi pengayom atau
pelindung dari kemungkaran. karena itu, terhadap sesama saudara muslim atau
kepada selain muslim hendaknya kita mengajak kepada kebaikan. abu darda’
mengatakan : “barangsiapa memperingatkan saudaranya di depan banyak orang,
berarti ia telah mempermalukannya. tetapi jika memberi peringatan itu dengan
empat mata, maka manfaatnya akan lebih besar. jika peringatan itu tidak
dihiraukan, maka bolehlah ia meminta bantuan orang lain. jika kemaksiatan itu
dibiarkan maka akan menjadi penyakit dan membudaya di tengah masyarakat.
akhirnya masyarakat pada umumnya akan terkena adzab dari Allah.” inilah yang
kita takutkan.
apabila
disuatu tempat telah membudaya kemaksiatan, sedangkan para ulama enggan
mengingatkan kemunkaran itu. maka tempat itu akan menjadi buruk dan binasa.
artinya, Allah akan menimpakan adzab kepada mereka. adzab yang datang itu
bermacam-macam, mungkin berupa bencana penyakit, bencana peperangan, bencana
kelaparan, dan sebagainya.
kemudian,
ada 5 syarat yang harus diperhatikan dalam beramar ma’ruf dan nahi munkar.
yaitu : (1) berilmu, (2) ikhlas, (3) menggunakan metode yang tepat dan baik, (4)
bersikap sabar, (5) melakukan hal-hal yang diperintahkan Allah.
pertama
yaitu berilmu artinya kita harus memiliki ilmu
agama dalam menegakan amar makruf nahi munkar ditengah masyarakat, jika kita
tidak memiliki ilmu tentang agama maka kita akan dilecehkan jika mencegah
kemungkaran. kemudian yang kedua didasari dengan niat ikhlas,
hanya karena Allah, bukan untuk dipuji.
Yang
ketiga yaitu memiliki metode atau cara yang tepat dan
benar. hendaknya kita memberi nasihat yang baik. penuh dengan kasih
sayang dan lemah lembut. janganlah memberi nasihat yang memungkinkan orang
menjadi tersinggung.
lalu
yang keempat adalah sabar. artinya, kita harus
sabar menghadapi bermacam-macam orang. sabar pula menunggu perubahan sikap dari
mereka. dan yang kelima ialah melakukan hal-hal yang
diperintahkan Allah. jadi, kita jangan asal ngomong. jika telah berani
beramar dan nahi munkar maka ia harus konsekuen. artinya, kita harus melakukan
perbuatan-perbuatan baik, melaksanakan perintah Allah dengan sungguh-sungguh
serta menghindari kemaksiatan. setidak-tidaknya kita memberi contoh yang baik
terhadap orang yang kita peringatkan. tanpa sikap ini, kita akan ditertawakan.
akan dituduh hanya bisa ngomong tanpa melakukan.
demikianlah
yang dapat saya sampaikan, semoga kita bisa meningkatkan amal shalih kita
dengan sebaik mungkin. kurang lebihnya mohon maaf.
bilahit
taufiq wal hidayah wassalamu’alaikum wr. wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar